Panduan Lengkap Menulis Transkrip Wawancara (Interview Transcript)

Wawancara (interview) merupakan percakapan yang dilakukan antara pihak pewawancara dan yang diwawancara. Pihak pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang nantinya harus dijawab oleh orang yang sedang diwawancarai.

Interview biasanya dilakukan secara langsung dan tatap muka. Namun, perkembangan teknologi telah memungkinkan kegiatan wawancara dilakukan melalui telepon, konferensi video, maupun secara tertulis (via chatting).

Sementara itu, transkrip wawancara adalah salinan langsung dari setiap perkataan yang dilontarkan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam wawancara tersebut. Transkrip biasanya disimpan sebagai arsip untuk membantu pekerjaan lainnya, seperti membuat artikel, menulis laporan, dan mencari pegawai baru.

Transkrip Interview

Berikut ini panduan lengkap menulis interview transcript sebagaimana dibagikan oleh Aine Humble dari Dept of Family Studies and Gerontology, Mount Saint Vincent University.

1. Format Umum

  • Tuliskan nomor halaman di bagian header setiap halaman transkrip, tepatnya di bagian pojok atas luar. Format jenis font yang disarankan adalah Times New Roman ukuran 12pt.
  • Di bagian bawah halaman (footer), sertakan informasi tentang wawancara tersebut menggunakan font Times New Roman ukuran 9pt. (Contoh : Mechanical Engineer Job Interview- Tony Sullivan)
  • Beri judul transkrip (Contoh: Mechanical Engineer Job Interview- Tony Sullivan)
  • Gunakan huruf “P” untuk menandai ucapan participant, dan “I” untuk interviewer. Ketik transkrip dengan spasi tunggal di antara setiap komentar.

I : What’s the typical day in the life of a mechanical engineer like?

P : It’s really depending on the job you have. For example, a mechanical engineer that is doing customer service is dealing with people on his work hours. A manager deals with projects for most of his time. Meanwhile, a guy doing research is more independent.

2. Jeda

  • Ketika menggunakan tanda elipsis (…), berikan spasi setelahnya namun tidak sebelumnya. (Contoh : P : Well… you should always aim to take calculated risks. Not just… go taking incredible risks.)
  • Disarankan hanya menggunakan tanda elipsis di akhir kalimat untuk mengindikasikan adanya penurunan volume suara atau di awal pernyataan orang yang diwawancarai apabila mereka melanjutkan pemikiran yang mereka kemukakan sebelumnya dan mungkin tidak masuk akal jika kamu tidak menunjukkannya dengan menggunakan elipsis.
  • Namun, karena elipsis dalam format APA berarti bahwa ada material yang dihilangkan, jangan menggunakan elipsis untuk mengindikasikan adanya jeda saat berbicara. Apabila ada jeda yang lama saat berbicara, tulislah [pause]. Kebanyakan jeda dalam berbicara tidak memerlukan indikasi. Alih-alih menuliskan [pause], kamu bisa menggunakan tanda koma yang menunjukkan adanya jeda sesaat saat berbicara.

3. Komunikasi Non Verbal

  • Identifikasi semua komunikasi nonverbal seperti jeda, tertawa, menangis, melenguh, dan sebagainya.
  • Identifikasi komunikasi nonverbal dengan menggunakan brackets [ ] daripada parentheses ( ). Sebagai contoh, Yeah [pause] I didn’t know that the association wanted me to be the person-in-charge. [sighing]
  • Jangan menginterpretasikan komunikasi nonverbal. Contoh yang salah : Yeah [pause] I didn’t know that the association wanted me to be the person-in-charge. [nervous sighing]
  • Konsistenlah dalam menuliskan tingkat laku. Misalnya, jangan menulis [laughing] di satu waktu lalu [laugh] di kesempatan lain.

4. Perkataan yang Tidak Terdengar Jelas

Apabila ada perkataan yang tidak terdengar jelas, tuliskan sebagai (inaudible) dengan menggunakan parentheses. Sertakan waktu saat ucapan-ucapan yang tidak dapat kamu tangkap dengan jelas itu muncul, jika memungkinkan.

Contoh : (inaudible- 30.10).
Jika ada lebih dari satu berkas audio, pastikan bahwa kamu telah dengan tepat mengidentifikasi berkas yang tepat dari mana bagian yang tidak terdengar itu berasal.

5. Kutipan

  • Jika orang yang diwawancarai tersebut mengindikasikan bahwa dia mengatakan sesuatu kepada orang lain, berilah tanda petik ganda dan gunakan ejaan yang tepat.

    Contoh : I told my manager, “I need to take some time off,” because I really need holidays.
  • Gunakan tanda petik ganda ketika orang tersebut mengindikasikan bahwa dia sedang memikirkan sesuatu.

    Contoh : I was thinking, “Can I really do that?”

6. Kata-kata yang Ditekankan

Tulis miring (italic) kata-kata yang mendapat penekanan dari responden. Penekanan kata dalam jawaban ini dapat berlangsung beberapa kali namun biasanya tidak terlalu sering.

Contoh : I really, really, really, love my job.

7. Kerahasiaan

  • Apabila responden yang kamu mintai informasi perlu dijaga kerahasiaannya, selalu cek ulang informasi yang menunjukkan identitas. Pastikan bahwa semua nama telah dihilangkan dan diganti alias atau nama umum dalam tanda kurung (parentheses).
    Misalnya : I went to RS Kasih Ibu to visit my sister. 🡪 I went to (the local hospital) to visit my sister.
  • Kapan pun kamu mengganti suatu informasi dari rekaman asli, seperti mengganti sebuah nama menjadi suatu istilah umum, lampirkan informasi tersebut dalam tanda kurung untuk menandai perubahan yang kamu buat, kecuali nama alias.
  • Jika kamu ingin menggunakan nama alias, pilihlah nama yang mempunyai huruf pertama berbeda dengan nama asli responden kamu. Contohnya, jika nama asli responden kamu adalah Arthur, nama aliasnya harus berawalan dengan huruf selain A.

8. Proof Reading

  • Sebuah transkrip harus selalu dikoreksi ulang. Kamu mungkin harus mengoreksi transkrip tersebut lebih dari sekali.
  • Identifikasi kata-kata atau frasa yang sebelumnya tidak terdengar.
  • Periksa juga kesalahan dalam transkripsi. Kamu harus berusaha membuat transkrip seakurat mungkin.
  • Untuk memeriksa kesalahan dengan lebih mudah, dengarkan dengan cermat berkas rekaman dan bacalah transkrip yang kamu buat secara bersamaan.

9. Lain-lain

  • Ketika responden mengalihkan topik pembicaraan (tidak menyelesaikan kalimatnya), atau berubah pikiran di tengah-tengah kalimat, tandai hal ini dengan “em dash”. “Em dash” berbeda dengan “hypen”.
    Contohnya : I went to—there was nobody there!
  • Apabila seseorang mengutarakan pikirannya dengan tata bahasa yang salah, tandai dengan “[sic]” tepat setelah kesalahan tata bahasa yang dimaksud untuk mengindikasikan bahwa ujaran tersebut memang benar-benar diungkapkannya, bukan kesalahan ejaan dalam transkrip.
    Contoh : I feel like that is a [sic] unintentional foreshadowing.
  • Gunakan satu spasi setelah tanda titik, bukan dua. Untuk mengecek hal tersebut, pilih “edit” dan “replace” di software pengolah kata kamu. Tekan tombol spasi dua kali di kolom “find what” dan tekan tombol spasi sekali di kolom “replace with”, kemudian klik “replace all”. Periksa kembali transkrip kamu.
  • Tulislah angka sembilan atau kurang dengan menggunakan kata-kata, bukan angka. Contohnya, tulislah “nine” bukan “9”.
  • Gunakan koma sebelum daftar barang terakhir untuk daftar yang menyertakan tiga barang atau lebih.
    Contoh : A traffic light has three colours; red, yellow, and green.

Demikianlah panduan lengkap membuat transkrip terutama transkrip wawancara. Sudah jelas? Ada pertanyaan atau komentar? Tulislah di kolom komentar yang tersedia.

Kamu mungkin juga suka :


Ada pertanyaan? Silahkan tulis di kolom komentar!

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Jangan lupa centang bagian bawah agar mendapatkan notifikasi kalau pertanyaanmu sudah kami balas.